Begitu banyak hal yang ibu ajarkan kepadaku tentang hidup, tentang arti kesetiaan, ketegaran dan kesabaran. Anakku!!! Jangan pernah mengeluh sepahit apapun hidupmu, jalani dengan sabar karena Allah sedang mengujimu, selalu ada jalan dari setiap masalah. Akan selalu ku ingat semua nasehat yang kau berikan walaupun kini aku belum bisa berada didekatmu dan membahagiakanmu. Namun terus saja aku berdo'a semoga Allah memberi umur panjang untukmu dan aku, agar aku bisa segera membahagiakanmu.
Anakku !! kebahagiaanku bukan terletak pada jumlah materi yang kau berikan kepadaku, namun kebahagiaanku adalah ketika anak-anakku berhasil dan selalu mencintai dan menyayangiku sampai aku menutup mata kelak. Kata-kata itu yang selalu kau ucapkan kepadaku, kata-kata sederhana namun sarat dengan emosi.
Aku terharu melihat ibu begitu sabar ketika merawat kakek yang sedang sakit.
Kakek pernah bercerita kepadaku: bahwa kebahagiaannya adalah ketika anak-anaknya menyayanginya dan berada disampingnya. Dan sampai pada akhirnya, kakek menutup mata untuk selamanya, meninggalkan kehidupan dunia dengan raut wajah yang bahagia. Kebahagian kakek semasa hidup telah ia dapatkan sampai ketika seluruh anak-anaknya berkumpul dan berada didekatnya untuk yang terakhir kalinya (allahumma firlaha warhamha).
Aku hanya seorang anak yang ingin berbakti kepada orang tua ku, Ayah dan Ibuku. Aku sangat merindukan mereka, sosok bijaksana dan luar biasa yang tidak dapat ku jumpai pada siapapun. Hanya pada mereka, Ya hanya mereka yang sempurna, sosok yang Luar Biasa tulus menyayangi ku. Berusaha sekuat tenaga untuk kebaikan hidupku. Sesak dadaku membayangkan perjuangan mereka untuk membiayai kehidupanku. Berusaha keras membanting tulang demi mewujudkan cita-cita anaknya, meng-adakan sesuatu yang tidak ada. Itulah mereka. Apapun mereka lakukan demi kebaikan diriku.
Aku tau Bu, dalam setiap sujudmu kau selalu mendo'akanku, bahkan ketika aku merindukanmu kau juga merasakan hal yang sama, ketika aku sakit pun aku yakin kau bisa merasakannya walaupun jarak ini memisahkan.
Sejuta bait ingin terus aku tulis Bu, namun tangan ini tak sanggup lagi karena aku begitu merindukanmu …… :'( :'(
I Love You Mom.
Aku menulis tiap kata-kata ini sampai keyboard laptopku terhenti karena air mata tak sanggup lagi terbendung. Kedengaran nya berlebihan memang, namun inilah yang kurasakan.
Ibu !! Aku ingin segera pulang, ingin belajar lebih banyak hal lagi darimu, jika kelak aku menjadi seorang suami aku ingin setia sepertimu, menjadi sosok yang sabar menghadapi anak-anak. Tak pernah mengeluh walau dalam keadaan susah sekalipun. Kau sangat pintar menyembunyikan kesedihanmu dariku Bu.
Terbayang ketika kau melepaskan kepergian ku ke negeri ini tangismu tak dapat terbendung, kau dekap aku dengan hangat dan tak mau melepaskanku, namun Ayah menenangkanmu bahwa aku akan baik-baik saja. Dalam hidupku aku belum pernah melihat ibu menangis sehebat itu.
Ibu !! Dengan do'a darimu, tinggal selangkah lagi aku akan sampai ketujuan ku, ke kehidupan yang lebih indah dan penuh keberkahan, kehidupan yang kita nanti-nantikan Bu. Kebahagian yang sempurna itu akan segera kita rasakan. Kepenatanmu selama ini akan segera hilang.
Aku akan berjuang penuh Bu, demi kebahagianku, kebahagianmu, dan kebahagiaan keluarga kita. Aku percaya doamu kan selalu memudahkan perjalananku.
************************************
Menulis Sejuta Rindu .
Di bawah hamparan langit, air mata ini tak sanggup lagi terbendung.
0 komentar:
Posting Komentar