Rabu, 24 Juni 2015

Dampak dari Pernikahan Dini


Pernikahan dini kini menjadi sorotan publik. Pernikahan dini di zaman puluhan tahun yang lalu mungkin adalah hal yang lumrah alias wajar-wajar saja. Bahkan dalam beberapa budaya, pernikahan dini menjadi suatu budaya yang dilestarikan hingga saat ini Namun pernikahan dini sekarang menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian banyak pihak. Hal ini dikarenakan dampak yang mungkin terjadi setelah pernikahan dini.

Pernikahan dini adalah sebuah bentuk ikatan/pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah 18 tahun atau sedang mengikuti pendidikan di sekolah menengah atas. Jadi, sebuah pernikahan disebut pernikahan dini jika kedua atau salah satu pasangan berusia di bawah 18 tahun.

Banyak yang bilang bahwa pernikahan dini memiliki dampak negatif bagi pasangan yang melakukan nikah dini. Hal ini jelas bisa dibenarkan. Berikut adalah beberapa dampak negatif akibat pernikahan dini:

Secara Psikologi
Kondisi mental yang cenderung masih labil dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi psikologi sang anak, apalagi bila belum memiliki pengetahuan mendalam tentang perkawinan dan kehidupan berumah tangga, termasuk semua hak dan kewajiban yang akan dijalani setelah pernikahan.

Pernikahan dini juga diklaim sebagai salah satu penyebab populer tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi karena cara berpikir yang belum dewasa.

Bahaya bagi kesehatan
Menikah di usia belia bisa berbahaya bagi kesehatan. Hal ini terutama berdampak pada perempuan, karena memiliki risiko saat mengandung dan melahirkan nanti.

Secara medis, menikah di usia yang terlalu muda dapat mengubah sel normal (sel yang biasa tumbuh pada anak-anak) menjadi sel ganas yang akhirnya dapat menyebabkan infeksi kandungan bahkan kanker. Sedangkan di dunia kebidanan, hamil di bawah usia 19 tahun memiliki risiko kesehatan seperti mudah menderita anemia, bahkan paling buruk bisa menyebabkan kematian. Fisik remaja pun dinilai belum kuat dan mungkin akan membahayakan proses persalinan.

Tak hanya bagi sang calon ibu, calon bayi pun ikut dibahayakan, misalnya bayi lahir dengan berat rendah, cedera saat lahir, ataupun komplikasi persalinan yang berdampak pada tingginya mortalitas.

Perekonomian
Dari sisi ekonomi, pernikahan dini seringkali menyebabkan kesulitan ekonomi yang dikarenakan pasangan terlalu muda yang belum mapan dalam memenuhi kebutuhan sendiri.

Begitulah pernikahan dini dari sisi negatif. Lalu apakah ada sisi positif dari pernikahan dini yang memberikan manfaat? tentu saja. Apa sajakah? Berikut ulasannya.

Mengurangi kasus penyimpangan seks
Seks yang tidak disalurkan akan menimbulkan stres yang tidak baik bagi perkembangan mental. Namun bila tidak disalurkan dengan tepat dan benar sesuai peraturan agama dan kesehatan, akan terjadi penyimpangan seks seperti perzinahan ataupun perkosaan.

Punya lebih banyak kesempatan memiliki keturunan
Salah satu alasan menikah adalah memiliki keturunan. Perempuan berusia 20 hingga 35 tahun memiliki waktu subur terbaik. Hal ini tentunya bisa menjadi dampak positif bila sang Istri tidak berusia dibawah 19 tahun.

Dan yang paling pasti adalah pernikahan dini memberikan lebih banyak kesempatan untuk beribadah. Bagaimana tidak, di usia yang dini, pasangan muda sudah menjalankan ibadah menikah, saling mengurusi satu sama lain, dan mencari nafkah.

Dua sisi dampak akibat dari pernikahan dini ini memang tidak akan pernah selesai dibahas, tinggal bagaimana seseorang menilainya, dari segi positif atau dari sisi negatif.


0 komentar:

Posting Komentar