Jumat, 06 November 2015

Kesalahan dalam Penerapan Hukum Law of Attraction




Beberapa orang heran, sudah menyediakan garasi di rumahnya, tapi sudah lama, mobil tak kunjung datang jua ... Katanya, hukum LoA (Law of Attraction) begitu itu prakteknya ... Why? 
Sebaliknya ... Justru saya melihat, tidak sedikit orang, yang tidak punya garasi, eh malah bisa beli mobil, atau dapat hadiah mobil ... Why?

Di atas itu, hanya contoh saja .
Contoh lainnya bisa dalam hal jodoh, karir, bisnis dan sebagainya ... Lalu, dimana mis-nya ... ?!?
Semenjak buku The Secret karya Rhonda Byrne beredar, dampaknya baik, dalam hal menumbuhkan kesadaran, bahwa pikiran dan rasa, berperan dalam pembentukan realita. Namun tidak sedikit, yang salah aplikasi dalam prakteknya.

Salah aplikasi pertama, setelah tahu teknik LoA, orang ada juga yang malas, maunya instant, ogah kerja. Kalau anda cermati film The Secret atau baca bukunya detail. Ada buku kecil, yang mengubah hidup Rhonda Byrne. Buku itu adalah buku karya Wallace D Wattles, berjudul The Science Of Getting Rich. Buku kecil itulah yang menginspirasi lahirnya buku The Secret .

Di dalam buku kecil itu, ada 3 step, yaitu ; Think In the Certain Way, Feel In the Certain Way, Act In The Certain Way.
Pikiran, Rasa dan TINDAKAN. Nah lihat, ada tindakan di situ. Sadari bahwa teknik LoA, sesungguhnya juga ada point KERJA, KERJA woooi !!
Praktek LoA bukan hanya merem lalu imajinasi dan affirmasi saja. It baru step Mind dan Feel. Genapkan dengan Act In The Certain Way. Sayangnya, aspek ACT / DO dalam buku The Secret, seolah ditiadakan. Orang jadinya memahaminya, hanya dengan membayangkan lalu THING !, hidup berubah sekejap ala nggosok lampu Aladdin ...

Salah aplikasi kedua, kunci dari LoA adalah ketidakmelekatan, alias Let it Go, alias Tawakkal. Nah ini, yang sering luput dari perhatian. Cermati adegan dalam film The Secret. Dimana John Assaraf baru sadar, bahwa rumah yang ditempatinya, adalah rumah yang sama persis dengan papan visinya (vision board), yang sudah lama dia LUPAKAN. Dan di film itu, papan visinya anaknya yang menemukan. Jelas bahwa keinginan John Assaraf jadi nyata saat ia tidak napsu mendapatkannya. Ia menginginkannya, memvisualisasikannya, tapi ia tidak melekat dengan keinginannya. Papan visi hilang dan lupa dimana menandakan hal ini khan?

Salah aplikasi ketiga, 3 step dalam teknik LoA adalah Ask, Believe and Receive. Minta, Yakin dan Menerima. Nah, kebanyakan orang, memahami step MENERIMA sebagai menerima sesuatu yang diminya dan diyakini itu. Coba dibaca lagi bukunya. Padahal menerima itu maksudnya, MENERIMA adalah MERASAKAN SEOLAH-OLAH SUDAH DITERIMA. Meskipun, dalam kenyataannya belom diterima. Karena sudah dirasakan ada, dirasakan sudah diterima, tidak lagi "diharap-harapkan" alias tidak lagi melekat dengan yang diinginkan ...

Salah aplikasi keempat adalah, dalam buku The Secret Behind The Secret, disebutkan bahwa, ada 2 kata kunci yang dihilangkan dalam buku The Secret. Padahal, dalam naskah aslinya ada. Apa dua kata itu? Dua kata itu adalah GOD and VIBRATION.
Nah karena dua kata itu hilang, seolah-olah LoA mengajarkan menyembah alam semesta. Dan KEINGINAN atau IMPIAN, lebih dominan menempati ruang batin, daripada ingat Sang Pencipta. Impian menjadi tuhan baru yang selalu sering diingat. Semakin praktek LoA semakin melekat dengan impian. Padahal dalam naskah aslinya, kekuatannya adalah pada LET GO and LET GOD ...

Salah aplikasi kelima, orang lupa bahwa alam semesta itu sangat kompleks. Aturan main di alam semesta, bukan hanya LoA saja. Sebagaimana aturan permainan dalam sepakbola, bukan hanya handsball saja. Hanya memahami LoA sebagai hukum semesta, akan menyesatkan kita dalam memahami kehidupan. LoA tidak salah. Tapi hukum alam semesta, bukan hanya itu saja.
Dan beberapa poin penting lainnya adalah ...
Memang benar, ikhlas itu luar biasa perannya, dalam membuat keinginan jadi nyata. Tapi itu terjadi, saat kita IKHLAS DENGAN TULUS.Saat IKHLAS HANYA SEBAGAI TOOLS (alat), maka ikhlas akan kehilangan kekuatannya.
Sebagaimana makna aslinya ... IKHLAS itu artinya adalah KEMURNIAN ... Saat ikhlas hanya digunakan sebagai sarana materialisasi keinginan, ia tidak lagi murni.

Lalu... Selama keajaiban dalam hidup, hanya kita maknai sebagai terwujudnya keinginan kita. Maka hidup ini penuh derita dan tidak ajaib. Tidak semua yang kita inginkan menjadi kenyataan. Dan tidak semua yang menjadi kenyataan, sesuai dengan yang kita inginkan.
Sadari bahwa keajaiban, tidak selalu identik, dengan terkabulnya semua yang kita inginkan. Banyak hal ajaib dalam hidup, justru di luar prasangka. Banyak hal ajaib dalam hidup, tak terduga, di luar dari keinginan-keinginan dan harapan-harapan kita ...
_/|\_
*morning_hakikat

Source : facebook of Arif Vibrasi

0 komentar:

Posting Komentar